It's Me like me

It's Me like me

Saturday, March 23, 2013

Symphony of the Two Souls


Symphony of the Two Souls

suatu saat cinta itu perna ada, dan aku melihatnya pergi tanpa sempat kucegah sama sekali.sejak itu hari-hari terasa sulit tuk dijalani. aku bahkan sulit tuk tersenyum pada bayanganku sendiri di cermin. karna saat itu aku tau,hanya aku sendiri yang tak terlihat disitu.
meskipun kedengarannya tak masuk akal, sering ku berharap bisa mengembalikan waktu. aku bahkan bersedia memberika apa saja supaya bisa mengucapkan apa yang selama in terpendam begitu saja di hati
suatu saat cinta itu pergi, menyisakan sejuta penyesalan karna tak cukup sigap menahannya untuk tetap berada di sini.
cerita cinta berakhir disini . . .

bertemu kembali,kau dan aku. saling berhadap-hadapan. salng menatap. tak sepatah kata pun keluar dari mulit kita. namun sebaliknya, mata kita berbicara. bertanya kabar, mengungkap rindu, dan berbagi kisah-kisah lama. inginkan kau memelukku seerat dulu, dan berbisik "jangan tinggalkan aku". lalu kita pergi menjauh, meninggalkan aral yang menghalang. ahh, kini semua telah berbeda. kau tlah berdua, akupun juga. pantaskah kita menyalakan takdir yang terlambat mempertemukan kita? aku meragu. inikah kebahagiaan yang kita idamkan. meski akan ada hati yang terluka . . .

angin yang suda berhembus tidak mungkin kembali ke tempat yang sama . . .

maaf aku merindukanmu malam ini.namun aku mengerti, kamu tidak akan merindukanku. ijinkan aku memelukmu dalam mimpi. biarkan ku berkata "aku masih sakit dengan ulahmu ,tapi sungguh aku tidak mampu menghapus sedikitpun tentangmu" . . .

merindukanmu membuatku sempat lupa kenapa aku harus melupakanmu. kau cinta yang bertepuk sebelah tangan, kekasih yang tidak pernah ku miliki, kau memory yang harusnya kusimpan dalam kotak dan ku buang jauh-jauh . . .

tapi aku tau, cerita kita adalah kisah yang di reka. tak akan mewujud nyata. aku yang salah membiarkan diriku jatuh begitu mudah dalam pesonamu. ku kemasi rindu dan harap ini. tak ada tempat untukku dalam kisahmu. kau dan dia telah lama saling berbagi hari bahagia bersama. hangat pelukmu hanyalah untuknya.
aku hanyalah sebuah jeda dalam napasmu, sementara dia adalah udara yang kau hirup dalam setiap hela. aku putusan untuk berhenti berharap, dan aku tau bahwa luka akan mendewasakanku . . .

kadang sesuatu yang terlalu jauh untuk di capai di sebut fantasi. seperti itulah dunia bintang. terlalu jauh untuk dicapai. seperti saat dia berjalan di sampingku. dia begitu indah, karna itu semakin membuatnya jauh dariku. dan dia adalah fantasiku . . .

kalau bagimu merindukanku adalah hal yang berat, harusnya kau mencoba bagaimana caraku merindukanmu. kau adalah matahari yang menhangatkan pagiku, dan bulanyang menerangi selama tidur malamku. tak perlulah kamu tau betapa banyak air mata yang membasahi bantal saat khayalku terbawa dalam kenangan tentangmu. dan akupun tak ingin kau ikut sedih saat tau betapa dinginnya hari-hari tanpa senyummu . . .

saat memejamkan mata, aku membayangkan surga. bahagia saat mencintaimu, juga saat di cintaimu. semuanya terasa begitu indah, begitu sempurna. seperti cerita cinta sepanjang masa. aku bersyukur takdir membuatku jatuh cinta padamu.
namun semakin lama mata ini terpejam, air mata malah jatuh perlahan-lahan. aku menangis, kini teringat setip perih yang di torehkan dustamu dihatiku. tak sekali dua kali aku mencoba membuat pembenaran, menciptakan alasan bahwa kau mungkin tak bersungguh-sungguh melukaiku. kau bahkan tak mencoba membela dirimu. kau menunndukkan kepala, membisu. aku dan kamu seperti hujan dan teduh. pernahkah mendengar kisah mereka? hujan dan teduh ditakdirkan bertemu, tetapi tidak bersama dalam perjalanan. seperti itulah cinta kita. seperti menebak langit abuabu . . .

aku takut untuk harus meraihmu, memastikan mu tak akan pergi lagi ketika aku lepaskan tanganku. yah, karna itulah aku meninggalkanmu. memilih arah yang berbeda denganmu . . .

dia melukis pelangi di hidupku yang hitam putih. mengisi hari-hariku dengan kejutan-kejutan manis,. menggenggam erat tanganku seolah takkan melepasnya lagi. "aku mencintaimu" katanya. dan aku percaya bahwa hanya akulah satu-satunya. kemudian aku mendapati diriku terkhianati. ingin skalimengucapkan sesuatu, namun lidahku terlalu kelu. air mataku meleleh, genangan bening mengalir membentuk anak sungai dipipiku. ternyata setahun saja tidak cukup . . .

mencintai dalam sakit. mengubah diri demi orang yang bahkan tak memalingan wajahnya sedikitpun padaku. hatiku berdarah. dan aku masi saja mencintainya. bahkan setiap malam aku masi menyempatkan diri untuk berdoa, supaya dia bahagia. ini cinta yang bodoh, yang aku tau itu. tapi aku terus bertahan mencintainya hingga dia mencintaiku. masuk ke dunianya . . .

rindu ini masi aja untukmu, meski waktu telah lama berlalu. kisah kita seakan jadi mantra dalam hatiku. yang terkadang terasa memilukan hati. dan jauh di sudut hati, aku masi menanti. tak bisa memungkiri. namun harapan hanya bagai tetes air di atas embun, selalu terjatuh. jangan bawakan lagi aku cinta, tak ada sisa harapan yang masi bisa aku tawarkan. bahkan hingga ujung hari terakhirku . . .

aku pnya cerita. tentang orang yang terlalu banyak berharap, tentang sebuah keterpaksaan, tentang aku dan lelakiku, tentang cerita cinta yang tak kunjung lengkap . . .

ragu. terlalu banyak ruang yang tak bisa aku buka. dan kebersamaan cuma memperbanyak ruang terutup. mungkin jalan kita tidak bersimpangan. yah, jalanmu dan jalanku. meski diam-diam aku masi saja menatapmu dengan cinta yang malu-malu . . .

jika suatu hari kau menyadari perasaanku ini, kumohon jangan menyalakan dirimu. mungkin memang sudah begini takdir rasaku. cintaku padamu tak akan perna melambung kelangit ke tujuh. aku hanya akan membirkan buih-buih kesedihanku menyatu besama deburan ombak laut itu. karna inilah pengorbanan terakhir ku : membiarkan dirimu bahagia tanpa diriku . . .

aku tau ini pasti kesalahan yang tak oleh terjadi. tapi kau hanya memelukku tanpa suara. menggenggam tanganku serat seolah tak akan pernah lagi melepasnya. dan sebelum aku berhasil menyangkal ciintamu lagi, aku menyadari kau meninggalkan sesuatu di tanganku. sesuatu yang ku kenali sebagai "HARAPAN" . dan kali ini aku ingin menggenggamnya. memilikinya sekalipun seandainya itu salah . . .

aku tak ingin menganggapnya sebagai cerita cinta paling sia-sia,
anggap saja ini sebagai lembar penutup catatan senja . . .

Monday, December 25th  2012
"Marry Christmas"
TheLadyRain

No comments:

Post a Comment